Pengolahan Limbah dengan Sistem Lagoon atau stabilitas pond
Teknologi Penanganan Limbah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengertian dari treatment atau pengolahan adalah pemisahan padatan dan stabilisasi polutan. Maksud dari stabilisasi adalah mendegradasi materi organik sampai pada suatu titik dimana reaksi kimia dan biologis tidak berlangsung lagi. Treatment juga bisa berarti menghilangkan racun atau substansi yang berbahaya (misalnya logam berat atau phospor) yang bisa menghentikan siklus biologis yang berkelanjutan, meskipun telah terjadi stabilisasi materi organik (Sasse, 1992).
IPAL merupakan sebutan bagi fasilitas pengolahan limbah cair/air limbah yang dibuang masyarakat ataupun industri. Setiap industri yang menghasilkan limbah pencemar seharusnya memiliki fasilitas IPAL. Daerah pemukiman atau perkotaan juga idealnya memiliki IPAL yang dapat menangani limbah domestik. Di IPAL, limbah cair diolah melalui berbagai proses untuk menghilangkan atau mengurangi bahan-bahan pencemar (polutan) yang terkandung dalam limbah sehingga tidak melebihi baku mutu. Setelah melalui proses pengolahan, air limbah diharapkan dapat dibuang ke lingkungan dengan aman. Limbah cair dengan kandungan polutan yang berbeda kemungkinan akan membutuhkan proses pengolahan yang berbeda pula. Proses-proses pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara keseluruhan, berupa kombinasi beberapa proses, atau hanya salah satu. Proses pengolahan tersebut juga dapat dimodifikasi, sesuai dengan kebutuhan atau faktor finansial.
Metode dan tahapan proses pengolahan limbah cair yang telah dikembangkan sangat beragam. Limbah cair dengan kandungan polutan yang berbeda kemungkinan akan membutuhkan proses pengolahan yang berbeda pula. Proses- proses pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara keseluruhan, berupa kombinasi beberapa proses atau hanya salah satu. Proses pengolahan tersebut juga dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan atau faktor finansial.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan :
1. Apa pengertian limbah?
2. Bagaimana sistem lagoon atau stabilitas pond dalam pengolahan limbah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian limbah
2. Untuk mengetahui sistem lagoon atau stabilitas pond dalam pengolahan limbah
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian limbah
Limbah adalah semua benda yang berbentuk padat ,cair, maupun gas, merupakan bahan buangan yang berasal dari aktivitas manusia. Secara perorangan maupun hasil kegiatan lainya diantaranya industri, rumah sakit, laboratorium, reactor nuklir dan lain-lain.
Pengolahan limbah adalah upaya terakhir dalam sistem pengelolaan limbah setelah sebelumnya dilakukan optimasi proses produksi dan pengurangan serta pemanfaatan limbah. Pengolahan limbah dimaksudkan untuk menurunkan tingkat cemaran yang terdapat dalam limbah sehingga aman untuk dibuang ke lingkungan. Limbah yang dikeluarkan dari setiap kegiatan akan memiliki karakteristik yang berlainan. Hal ini karena bahan baku, teknologi proses, dan peralatan yang digunakan juga berbeda. Namun akan tetap ada kemiripan karakteristik diantara limbah yang dihasilkan dari proses untuk menghasilkan produk yang sama. Karakteristik utama limbah didasarkan pada jumlah atau volume limbah dan kandungan bahan pencemarnya yang terdiri dari unsur fisik, biologi, kimia dan radioaktif. Karakteristik ini akan menjadi dasar untuk menentukan proses dan alat yang digunakan untuk mengolah air limbah.
b. Kolam stabilitas pond atau Lagoon
Secara terminologi kolam stabilisasi, lagoon, dan kolam oksidasi memiliki maksud yang sama. Metode yang memanfaatkan cekungan tanah ini dimanfaatkan sebagai cara untuk pengolahan sekunder atau tersier. Kolam stabilisasi ini telah diaplikasikan untuk mengolah air limbah selama lebih dari 300 tahun. Kolam banyak dipilih untuk mengolah limbah yang berkapasitas kecil karena hanya membutuhkan biaya konstruksi dan operasi yang rendah. Metode ini digunakan untuk mengolah air limbah dari limbah domestik dan industri pada berbagai perubahan kondisi cuaca. Metode kolam dapat digunakan sebagai pengolahan tunggal ataupun dikombinasikan dengan berbagai proses pengolahan lainnya.
Kolam stabilisasi dapat diklasifikasikan menjadi kolam fakultatif (aerob-anaerob), kolam aerasi, kolam aerobik, dan kolam anaerobik yang didasarkan pada tipe reaksi atau aktivitas biologi yang sering terjadi di dalam kolam. Pengelompokan lain juga dapat dilakukan berdasarkan jenis influen (eflluen yang belum terolah, telah tersaring, telah diendapkan, atau eflluen yang berasal dari pengolahan sekunder (seperti lumpur akif)), lama pengurasan (tidak diemisikan, menengah, atau terus menerus), dan berdasarkan proses pemberian oksigen (dari proses fotosintesis, dari udara dipermukaan, atau aerasi mekanis).
Metode treatment ponds/lagoons atau kolam perlakuan merupakan metode yang murah namun prosesnya berlangsung relatif lambat. Pada metode ini, limbah cair ditempatkan dalam kolam-kolam terbuka. Algae yang tumbuh dipermukaan kolam akan berfotosintesis menghasilkan oksigen. Oksigen tersebut kemudian digunakan oleh bakteri aero untuk proses penguraian/degradasi bahan organik dalam limbah. Pada metode ini, terkadang kolam juga diaerasi. Selama proses degradasi di kolam, limbah juga akan mengalami proses pengendapan. Setelah limbah terdegradasi dan terbentuk endapan didasar kolam, air limbah dapat disalurka untuk dibuang ke lingkungan atau diolah lebih lanjut.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Metode treatment ponds/lagoons atau kolam perlakuan merupakan metode yang murah namun prosesnya berlangsung relatif lambat. Pada metode ini, limbah cair ditempatkan dalam kolam-kolam terbuka.
b. Saran
Dengan mengetahui tinjauan dan uraian di atas diharapkan masyarakat mampu menerapkan pengolahan limbah dengan cara tersebut